Harapan

" Kalau hidup dengan harapan, kita bisa sakit. Tapi kalau hidup tanpa harapan kita nggak akan sakit" <-- Ini 2 potong kalimat yang aku petik pada pembicaraanku, Inta, Indah, dan Megan kamis kemarin tanggal 29 Desember 2011 di shelter bus transjogja. Sebenernya persisnya bukan itu kalimat aslinya, tapi pokoknya inti dari kalimat itu adalah yang aku tulis di atas itu.

Ya, sambil nunggu bus transjogja, kita-kita (aku, megan, inta, indah, disa dan helmi) ngobrol-ngobrol bareng. sebenernya lebih tepatnya Indah Inta sama Megan yang ngobrol, aku sama helmi pas itu lagi baca koran, kalo disa sih ngutak-atik hpnya. 

 Saat kalimat tadi diucapkan salah satu dari mereka, aku berfikir kemudian aku nyeletuk " Tapi tanpa harapan kita nggak bisa hidup"

Bener kan? tanpa harapan kita emang nggak bisa hidup, karna hidup butuh harapan. Untuk menggapai apa yang kita cita-citakan kita pasti butuh harapan. Karena dengan berharap, diri kita akan mendorong harapan itu untuk menggapai cita-cita itu. 

Dunia yang semakin maju ini nggak lepas dari yang namanya "harapan" . Karena kesuksesan, diawali dari sebuah harapan kecil yang didorong oleh kemauan kita untuk mewujudkan harapan itu.

Namun, mungkin "harapan" juga bisa menyakitkan. Tapi itu tergantung kalian menyikapinya, "harapan" bisa menyakitkan kalau kita tidak bisa menjaga "harapan" itu dengan sebaik-baiknya. Karena mungkin kalian hanya berharap namun usaha kalian untuk mewujudkan harapan itu kurang, atau ya seperti yang kukatakan tadi kalian salah menyikapi "harapan"

 

Aku nggak tau apa lagi yang mau aku katain, karana "harapan" itu luas.